FILUM ARTHROPODA

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.

Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.

Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.

Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:

1).     Pencernaan  : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.

2).    Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.

3).    Transport  : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.

4).    Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.

5).    Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.

Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.

1).    memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. maka dapat bergerak lebih bebas dan lentur.

2).    Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.

3).    memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.

4).    Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.

5).    Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.

6).    Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.

 

Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:

A. Crustacea

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:

1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.

2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:

         a).     2 pasang antenna

         b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya

c).     1 pasang maksila

d).    1 pasang maksilliped

3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.

4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.

5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.

 

Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:

1).     Sistem Pencernaan

Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.

2).    Sistem Saraf

Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.

3).    Sistem Peredaran Darah

System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.

4).    Sistem Pernafasan

Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.

5).    Alat Reproduksi

Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).

Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.

 

Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:

1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)

Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.

Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:

a).     Branchiopoda

Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.

Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.

b).    Ostracoda

Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.

Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.

c).     Copecoda

Contoh: Argulus indicus, Cyclops.

Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.

d).    Cirripedia

Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.

Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.

 

2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).

Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:

a).     Isopoda

Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.

Contoh:

–    Onicus asellus (kutu perahu)

–    Limnoria lignorum

Keduanya adalah pengerek kayu.

b).    Stomatopoda

Contoh: Squilla empusa (udang belalang).

Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.

c).     Decapoda (si kaki sepuluh)

Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.

Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:

–          Udang

  1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
  2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
  3. Cambarus virillis (udang air tawar)
  4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
  5. Palaemon carcinus (udang sotong)

–          Ketam

  1. Portunus sexdentatus (kepiting)
  2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
  3. Scylla serrata (kepiting)
  4. Birgus latro (ketam kenari)

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia

Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:

1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.

2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.

Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:

1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.

2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda

3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

 

B. Hexapoda / Insecta

Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.

Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:

1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).

2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.

3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.

4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.

5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.

6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.

7).    System sirkulasinay terbuka.

8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.

9).    Fertilasi terjadi secara internal.

10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.

System organ insekta/Hexapoda antara lain:

1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.

Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:

a).     Panggul (coax)

b).    Gelang paha (trokanter)

c).     Paha (femur)

d).    Ruas betis (tibia)

e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)

2).    Perut (abdomen)

Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.

a).     Sistem Pencernaan

Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.

b).    Sistem Pernapasan

Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.

c).     Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).

d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.

e).     Sistem Saraf

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.

Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).

2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.

a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)

Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:

Telur        larva       dewasa.

Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.

(1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.

(2).  Isoptera, contoh: capung.

(3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.

(4).  Homoptera, contoh: wereng.

b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)

Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:

Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).

Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.

(1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.

(2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.

(3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.

(4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.

(5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.

(6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.

Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:

  • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
  • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
  • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).

Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:

  • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
  • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
  • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
  • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
  • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).

 

C. Myriapoda

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.

Ciri-ciri Myriapoda

1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.

2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.

3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.

4).    Susunan saraf tangga tali.

5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.

6).    System peredaran darah terbuka.

7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.

8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

Klasifikasi Myriapoda:

Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:

1). Kelas Chilopoda

Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.

Ciri-ciri Chilopoda:

a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.

b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.

c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.

d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.

2). Kelas Diplopoda

Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)

Ciri-cirinya Diplopoda:

a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.

b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.

c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.

d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.

e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.

 

D. Chelicerata

Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).

Arachinida

Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.

Ciri-ciri Arachnida :

1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.

2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.

3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.

4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.

5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.

6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).

7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia

8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.

9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.

  1. a. Scorpionida

Contohnya:

–          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)

–          Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.

  1. b. Arachnoida

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

–          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)

–          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

–          Laba-laba penjerat (di Malaysia)

–          Laba-laba pemburu (di Meksiko)

–          Laba-laba srigala

–          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse

–          Tarantula (Rhechostica hentz)

Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.

  1. c. Aracina

Contohnya:

–          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)

–          Caplak unggas (Dermanyssus)

–          Caplak sapi (Boophilus annulatus)

–          Ungau (Dermacentor sp.)

Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:

  1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
  2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.

Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.

asas-asas pembelajaran

Asas – asas pembelajaran

1.      Asas apersepsi
Guru menghubungkan antara materi yang akan di pelajari dengan materi yang sudah di pelajari
( pengalaman materi sebelumnya )
Fungsinya adalah mempersiapkan kondisi fisik siswa baik fisik maupun mental.
( pengulangan materi minggu lalu )
2.      Asas motivasi
Daya pendorong siswa untuk melakukan kegiatan atau aktifitas. Fungsinya adalah untuk mendorong siswa untuk tetap semangat.
3.      Asas aktifitas
Prinsip dasar pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan seluas luasnya kepada siswa untuk belajar. Fungsinya untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4.      Asas individualitas
Dimana guru harus bisa membedakan individau baik fisik, mental, maupun status sosial. Fungsinya agar terjadi proses KBM yang efektif, lancr serta selamat.
5.      Asas peragaan
Dimana guru harus memperagakan tugas – tugas gerak yang akan di ajarkan. Fungsinya agar terjadi kelancaran komunikasi antara guru dan siswa.
6.      Asas modifikasi
Dimana guru melakukan perubahan baik terhadap alat, peraturan. Fungsinya supaya pembelajatrann yang di anggap susah menjadi menjadi.
7.      Asas pengulangan
Memerlukan pengulangan karena semakin sulit materi maka harus sering melakukan pengulangan agar cepat faham dan mudah. Fungsinya agar proses belajar gerak jadi lebih mudah dan cepat bisa.
8.      Asas evaluasi
Proses untuk melihat seberapa besar tingkat kemajuan belajar siswa setelah proses bejar mengajar di lakukan.
ada pun juga ini:

Pada bagian ini diuraikan 14 asas pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangkan program pembelajaran inovatif. Keempat belas asas tersebut adalah:

  1. Lima prinsip dasar dalam pemenuhan hak anak: (a) non-diskriminasi, (b) kepentingan terbaik bagi anak (best interests of the child), (c) hak untuk hidup dan berkembang (right to life, continuity of life and to develop), hak atas perlindungan (right to protection), penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the opinions of children).
  2. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa.
  3. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
  4. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
  5. Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan, dan membahasnya dengan orang lain.
  6. Aktivitas pembelajaran pada diri siswa bercirikan: (a) yang saya dengar, saya lupa; (b) yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat; (c) yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami; (d) yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan; dan (e) yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
  7. John Holt (1967) proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal: (a) mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata sendiri, (b) memberikan contoh, (c) mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi, (d) melihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain, (e) menggunakannya dengan beragam cara, (f) memprediksikan sejumlah konsekuensinya, (g) menyebuitkan lawan atau kebalikannya.
  8. Ada 9 konteks yang melingkupi siswa dalam belajar: (a) tujuan, (b) isi materi, (c)sumber belajar (sumber belajar bagaimanakah yang dapat dimanfaatkan), (d) target siswa (siapa yang akan belajar), (e) guru, (f) strategi pembelajaran, (g) hasil(bagaimana hasil pembelajaran akan diukur), (h) kematangan (apakah siswa telah siap dengan hadirnya sebuah konsep atau pengetahuan), (i) lingkungan (dalam lingkungan yang bagaimana siswa belajar).
  9. Kata kunci pembelajaran agar bermakna: (a) real-world learning, (b) mengutamakan pengalaman nyata, (c) berpikir tingkat tinggi, (d) berpusat pada siswa, (e) siswa aktif, kritis, dan kreatif, (f) pengetahuan bermakna dalam kehidupan, (g) dekat dengan kehidupan nyata, (h) perubahan perilaku, (i) siswa praktik, bukan menghafal, (j) learning, bukan teaching, (k) pendidikan bukan pengajaran, (l) pembentukan manusia, (m) memecahkan masalah, (n) siswaacting, guru mengarahkan, (o) hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan hanya dengan tes.
  10. Pembelajaran yang memperhatikan dimensi auditori dan visual, pesan yang diberikan akan menjadi lebih kuat.
  11. Otak tidak sekadar menerima informasi, tetapi juga mengolahnya melalui membahas informasi dengan orang lain dan juga mengajukan pertanyaan tentang hal yang dibahas.
  12. Otak kita perlu mengaitkan antara apa yang diajarkan kepada kita dengan apa yang telah kita ketahui dan dengan cara kita berpikir.
  13. Proses belajar harus mengakomodasi tipe-tipe belajar siswa (auditori, visual, kinestetik)
  14. Resiprositas (kebutuhan mendalam manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerja sama) merupakan sumber motivasi yang bisa dimanfaatkan untuk menstimulasi kegiatan belajar.

 

 

Rana speciosa ( Katak Sawah)

Klasifikasi Ampibi

•Kerajaan : Animalia
•Filum : Chordata
•Upa filum : Vertebrata
•Superkelas : Tetrapoda
•Kelas : Amphibia
•Ordo : Temnospondyli (punah)
•Subkelas : Lepospondyli (punah)
•Subkelas : Lissamphibia
•Ordo : Anura
•Ordo : Caudata
•Ordo : Gymnophiona
Pengertian Ampibi
•Amphibia merupakan suatu kelas hewan bertulang belakang (vertebrata) yang mencakup hewan salamander, salamander menyerupai cacing, kodok, dan bangkong.Istilah ampibhia berarti
“kehidupan rangkap”, yaitu kehidupan yang menyangkut cara hidup hewan ini di air maupun di darat.
Perbedaan antara amphibia danreptilia
•Perbedaan antara amphibia dan reptilia sebagai kerabat terdekatnya, terletak pada kulitnya yang lembut, basah dan tidak tertutup oleh apa – apa serta kulit telurnya yang tidak terdiri atas kulit yang keras dan lentur yang dapat mencegah telur jadi kering.
Karakteristik amphibi
•Kulit licin, mempunyai banyak glandula (kelenjar) dan tidakmempungai squama
•Mempunyai 2 lubang hidung, berhubung dengan ronggamulut. Membrana tympani diluar. Lidah dapat dijulurkan,bersifat bifida.
•Bernafas dengan paru-paru dan kulit pada yang dewasa dandengan insan pada larvanya
•Pembuahan terjadi secara eksternal
•Poikilotermis
•Stadium larva mengalami metamorfosis
•Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4–5 jari atau lebih sedikit dan bersirip.
Klasifikasi Rana sp
•Kerajaan : Animalia
•Filum : Chordata
•Sub filum : Vertebrata
•Superkelas : Tetrapoda
•Kelas : Amphibia
•Ordo : Anura
•Sub Ordo : Phaneroglossa
•Family : Ranidae
•Genus :Rana
•Species :Rana sp
Pigmen pada Rana sp.
•Chromatophora adalah pigmen warana padakatak.
Chromatophora pada Rana ini dapat dibedakan menjadi:
1)Xantophora
2)Guanophora
3)Melanophora
4)Lipophora

Sistem indera
•Organa olfactus/alat pembau dalam cavum nasi
•Organa ductus/alat pengecap pada lingua danpalatum
•Organa visus pada mata, sesuai dengankehidupan didarat :
        – ada glandula laerimalis
        -pelbebra
        -membrana nictitans

Rangka Amfibi

Amfibi mempunyai tengkorak yang tebal dan luas secara proporsional,kebalikan dari ikan. Tengkorak amfibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal,frontal, parietal, dan skuamosa. Kebanyakan permukaan dorsal dari tubuh tidak seluruhnya tertutup tulang. Bagian dari kondrokranium masih belum mengeras hanya daerah oksipital mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu denganvertebra pertama. Tidak ada palatum sekunder pada amfibi, akibatnya nares internallebih maju didalam langit-langit mulut (Sukiya, 2003)

Sukiya. 2003.Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

AMFIBI

Rangka katak terdiri atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagianlunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yangpitalmeletaknya otot daging yang berguna untuk bergerak dan berjalan. Pada fas cebongtulang masih lunak kemudian fase dewasa menjadi keras. Tetapi sambungan-sambungan tulang masih lunak, dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala ,vertebrat dan sternum merupakan skelton axial sedangkan kaki adalah skeletonapindikular. Pada ikan sirip merupakan eksoskleton : sedangkan endoskeleton terdiriatas tulang tempurung kepala, kolumna vertebralis, cigulum pekyorallis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Sedangkan skleton aves biladibandingkan dengan reptilian dan mamalia merupakan tulang yang berongga danringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal. Tulangtempurungnya merupakan atau pada hewan yang masih muda terpiah satu denganyang lainnya, setelah tua akan bersenyawa bersenyawa menjadi satu.Sekrum atau tulang kelangkang berbenttuk segitiga dan terletak di bagian bawah columna vertebralis, terjepit diantara kedua tulang inominata atau tulang coxaedan membentuk bagian belakang rongga pelvis, dasar dari sakrum terletak di atas dan bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi invertebra yangkhas. Tepi interior dari basis sakrum membentuk promontorium sakralis. Kanalissakralis berlubang untuk dilalui saraf sakral. Prosessus apinous yang rudimenter dapat dilihat pada pada pandangan posterior dari sekrum. Permukaan anterior sakrumadalah cekung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakantempat penggacungan kelima vertebrae sakralis. Pada ujung gili-gili itu di setiap sisinterdapat lubang kecil unrtuk dilewati urat-urat saraf. Lubangini disebut faromin,apeks dari sekrum bersendi dengan tulang koksigealis.

1 Sistem Rangka

Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak.Kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin.Tempurung kepala,vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.

Tempurung kepala yang besar serta pipih terdiri atas:

1. Cranium yang sempit

2. Beberapa pasang kapsula sensoris dari hidung kapsula pendengar dan kapsula yang besar untuk mata.

3. Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skleton viseral).

Bangsa amphibi merupakan Vertebrata yang pertama mempunyai sternum (tulang dada) tetapi perkembangannya kurang sempurna. Tulang iga hanya pendek dan  kurang berkembang sehingga tidak berhubungan dengan sternum seperti yang terjadi pada reptil, burung atau mamal.

Sebagian besar amfibi mempunyai dua pasang tungkai dengan empat jari kaki pada kaki depan dan lima jari kaki belakang.Jumlah jari mungkin ada yang berkurang seperti pada salamander, dan pasangan tungkai tidak ada pada Caecillia.Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada semacam tanduk pada jari-jarinya.

Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan extrimitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna vertebralis dan urostyl, yang merupkan silindris, masing-masing vertebrae merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae lainnya. Tiap-tiap vertebrae terdiri atas centrum atau corpus yang memiliki lengkung atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum.Sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis terdapat sepasang processus articularis yang menyebabkan vertebrae dapat sedikit bergerak; tidak memunyai tulang rusuk (costale).

Tempat tumpuan extemitas anterior berupa cingulum cranialis (pectoral gridle) yang berbentuk sebagai rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. cingulum cranialis melekat pada vertebrae dengan otot daging. Masing-masing setengahnya terdiri atas tulang rawan lebar. Supra scapula sebelah dorsal, scapula kecil sebelah lateral dan clavicula yang silindris dan coracoid yang lebar sebelah ventral.Coracoid bergabung dengan sternum yang berupa tulang rawan besar, tersusun atas episternum, omosternum,mesosternum,xiphisternum.Pada sternum bertemulah os scapula dan carocoid, dan terbentuk mangkok cavitalis glenoidalis yang merupakan sendi tempat kepala os humerus.

Tumuan extemitas posterior berupa cingulum posterior (pelvic gridle) merupakan persatuan tulang yang mempunyai bentuk yanng terdiri atas os illium sebelah anterior, os oschium sebelah posterior dan os pubis sebelah ventral. Pada ketiga tulang tersebut bertemu teerdapat mangkokan yang disebut acetabulum tempat kepala os femur melekat.Tiap-tiap bagian dari sepasang os illium yang merupakan tulang yang memanjang sejajar dengan urostyl dan sejajar dengan sacrum.

Gambar Sistem Rangka Katak

Bentuk tulang mempunyai hubungan erat dengan tugasnya.Tulang tempurung kepala bersenyawa, sedang cingulum anterior dengan cingulum posterior merupakan tulang-tulang yang terangkai menjadi satu. Tulang yang bersenyawa tidak dapat digerak-gerakkan terhadap satu sama lain. Pada humerus dan femur terdapat satu hubungan bentuk bola dan mangkokan yang menyebabkan gerak putar. Hubungan engsel terdapat pada siku dan lutut. Gerakan-gerakan itu dimungkinkan oleh adanya otot ligamen dari jaringan ikat.Kecuali itu juga disebabkan oleh otot-otot daging yang dapat memanjang dan memendek, sebagai penggeraknya.Pada tulang yang panjang dibedakan atas bagian central yang disebut diaphyse sedang kedua ujungnya disebut epiphyse.Pada tulang-tulang yang bersenyawa terdapat hubungan satu sama lain, dan amsing-masing epiphyse dan diaphyse juga terdapat hubungan tidak teratur dan terkunci oleh sutura.Pada katak sutura masih berupa tulang rawan, sehingga tulang itu dapat tumbuh terus.Pada burung dan sebagian besar mamalia, masing-masing sutura menjadi tulang keras pada saat tertentu. Dengan demikian pertumbuhan menjadi lebih besar lagi tidak mungkin terjadi.

Sistem rangka pada ikan Pisces

Sistem rangka pada ikan

  

 
     Menurut Ehariani (2011) sistem rangka (tulang) adalah tempat melekatnya otot, perlindungan organ-organ dalam, dan penegak tubuh. Adapun fungsi system rangka pada ikan yaitu menegakkan tubuh, menunjang/menyokong organ-organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan membantu pembentukan butir darah merah, system rangka pada ikan terdiri dari : tulang rawan, jaringan pengikat, sisik (squama), komponen-komponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong  sel pada system saraf.
Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan dapat dibedakan menjadi :
1. Rangka axial                  : yang mencakup tulang tengkorak, tulang
   punggung dan tulang rusuk
2. Rangka visceral             : meliputi semua bagian tulang lengkung
   insang dan derivatnya.
3. Rangka appendicular    : meliputi sirip dengan pelekat- pelekatnya.
     Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.
Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari:
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf

Rangka ikan berfungsi untuk :
• Menegakkan tubuh
• Menunjang/menyokong organ – organ tubuh
• Melindungi organ tubuh
• Membantu pembentukan butir darah merah.
Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari:
a. Tulang rawan
b. Jaringan pengikat
c. Sisik (squama)
d. Komponen – komponen gigi
e. Jari – jari sirip
f. Penyokong sel pada sistem saraf

Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam.
Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap lingkungannya.
Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan atau tulang sejati.
Elasmobranchii : seluruh rangka terdiri dari tulang rawan
Osteichthyes terdiri dari tulang sejati. Sebagian besar tulang Osteichthyes pada permulaannya terbentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentuk bentuk yang khusus melalui osifikasi.
Osifikasi merupakan proses perubahan tulang rawan menjadi tulang sejati / tulang keras.

Sumber :

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka sekolah akan share mengenai sistem pencernaan hewan Ruminansia pemamah biak. Hewan pemamah biak atau ruminansia memiliki susunan gigi yang berbeda dengan manusia. gigi yang berkembang pada hewan pemamah biak adalah gigih geraham karena diperlukan untuk mencernakan makanan yang berserat.

Gigi seri dierlukan untuk menjepit dan memotong makanan berupa rumput. Jenis makanan berupa rumput dan sejenisnya sukit untuk dicernakan sehingga sistem pencernaan hewan ruminansia lebih kompleks daripada manusia, baik strukturnya maupun caranya.

sistem Pencernaan Hewan ruminansia
Lambung ruminansia seperti domba, kerbau dan sapi terdiri atas rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam). Rumput yang ditelan masih kasar dan masuk ke dalam rumen dan retikulum untuk menjalani proses pencernaan secara mekanik oleh gerakan dindingnya yang tebal. Pencernaan tersebut terjadi secara kimia oleh bakteri fermentasi (respirasi anaerob) sehingga dihasilkan bubur makanan yang relatif masih kasar.

Jika sudah merasa kenyang, pemasukan makanan dihentikan. Makanan yang berupa bubur kasar dari retikulum sedikit demi sedikit akan dikembalikan ke mulut dan mengalami pencernaan secara kimia oleh air ludah yang ber-PH netral. Di dalam mulut, selulosa alam akan diubah menjadi glukosa oleh enzim selulose. Selain itu , glukosa akan diubah menjadi asam lemak, CO2, dan CH4.
Setelah dari mulut, makanan yang menjadi lebih halus akan masuk ke omasum dan mengalami pencernaan secara mekanik, kemudian akan diteruskan ke dalam abomasum. Abomasum serupa dengan lambung manusia. di dalam abomasum, makanan akan mengalami pencernaan secara mekanik oleh dinding abomasum dan pencernaan secara kimia oleh enzim-enzim yang dihasilkannya. Di dalam abomasum juga terjadi pencernaan oleh bakteri yang bersimbiosis dengan hewan tersebut. makanan dari abomasum masuk ke dalam usus halus untuk dicernakan lebih lanjut.
Pada ruminansia, terdapat enzim selulose yang berfungsi mencerna selulosa. Enzim ini tidak terdapat pada manusi. Adapun pada kuda, pencernaan selulosa terjadi hanya satu kali, yakni didalam usus buntu. Oleh karena itu, feses sapi dan kerbau lebih halus daripada feses kuda. secara singkat, alur mekanisme pencernaan hewan pemamah biak adalah sebagai berikut:

Mulut => kerongkongan => rumen => retikulum => kerongkongan => orasum => abomasum => usus halus => usus besar => anus.

Hewan Herbivor, seperti berang-berang atau beaver (aplodonatia sp), memiliki taring bawah dan taring atas yang besar yang digunakan untuk mengerat tumbuhan. Hewan ini tidak memiliki gigi seri, sedangkan badak tidak memiliki gigi taring dan gigi seri. Adapun hewan karnivor, seperti kucung, memiliki gigi taring, gigi seri dan geraham untuk menguyah makanan.

fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia anabolisme, pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.

Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.