Ordo Phasmatodea

 

Insekta berukuran besar, memanjang seperti tongkat. Antena panjang dan ramping. Kaki-kaki panjangnya serupa, tarsi beruas lima, biasanya tak ada sayap. Metamorfosis tak sempurna. Meso dan Meta thoraks panjang, demikian juga kakinya, bergerak lambat, memakan daun, banyak terdapat di daerah tropis. beberapa bermimikri dengan daun.
Diapheromera femorata
Biologi Phasmotodea
Deskripsi. Insekta ini berbentuk seperti ranting / tongkat, panjangnya hingga 70 mm. memiliki warna Abu-abu hingga hijau, biasanya menguning sejalan dengan usia.

Biologi. memakan guguran macam-macam dedaunan, seperti daun ek dan ceri liar. tersamar dengan baik diantara ranting pohon dan semak-semak. Telur biasanya jatuh ke tanah, dan tetap berada diantara dedaunan yang gugur sampai waktu penetasan tahun berikutnya.

Distribusi. Amerika Utara bagian timur, dari Texas di selatan ke Ontario di utara. juga beberapa wilayah di Asia.

Phyllium bioculatum
Biologi Phasmatodea
Deskripsi. ukuran bisa mencapai 80 mm. bentuk tubuh datar, modifikasi sayap berbentuk daun. Hampir seluruh warna tubuhnya berwarna hijau, Serangga itu tampak seperti daun.

Biologi. hidup di pepohonan dan tersamar diantara daun yang dimakannya.

Distribusi. Indonesia.

Ordo Dermaptera

Mencakup Insekta kecil sampai dengan yang berukuran cukup besar. memiliki antena yang panjang dan ramping. Sayap depan mengeras (elyptra), sayap belakang oval seperti selaput (membran) terlipat. Pada waktu istirahat, sayap belakang terkatup oleh elytra. tarsi beruas tiga, abdomen berakhir sebagai sepasang forsep (cerci) yang mneonjol. Alat mulut untuk mengunyah. Metamorfosis tak sempurna (gradual). makan tanaman hijau atau insekta lain. hidup bersembunyi di celah celah.

Forficula auricularia
biologi dermaptera

Deskripsi. umumnya tubuh berwarna coklat, ukuran dapat tumbuh hingga mencapai  17 mm. Sayap belakang  berkembang dengan baik, meskipun memiliki sayap spesies ini tampak enggan untuk terbang.

Biologi. Ditemukan di berbagai habitat yang berbeda dan aktif malam hari (nocturnal). Pada siang hari mereka bersembunyi di celah-celah sempit diantara bebatuan. Sering masuk kedalam rumah dengan merangkak melalui celah-celah kecil di sekitar pintu dan jendela yang terbuka. Memakan hewan dan tumbuh-tumbuhan, Induk betina melakukan perwatan untuk telur dan nimfa muda. jumlah telur 20-50 butir yang diletakkan di dalam tanah. Siklus hidup penuh membutuhkan waktu setahun. Fungsi penjepit di ujung perut tidak diketahui secara pasti. Ketika merasa terancam, bagian perut akan diangkat ke atas dan penjepit terbuka lebar.

Distribusi. Umum dan luas di seluruh Eropa, termasuk Kepulauan Inggris, Amerika Utara dan Selandia Baru.

ORDO PROTURA

Anggota dari Ordo Protura berukuran sangat kecil, besarnya hanya sekita 1.5 mm, habitat di darat, tubuh tak bersayap, tak bermata, antena tereduksi atau tidak ada, alat mulut untuk menghisap, kaki pendek, tarsus beruas tunggal. segmen-segmen abdomen pada larva berjumlah 9, pada dewasa jumlahnya mencapai 11. Dapat ditemukan pada tumpukan sampah yang membusuk, dibawah kulit batang pohon yang mulai membusuk.
Contoh Spesies : Acerentomon sp.
Ordo Protura
Acerontomonsp. Dilihat menggunakan Mikroskop stereo
Deskripsi Spesies: Panjangnya kurang dari 2 mm.
Biology : Banyak juga ditemukan dibawah tumpukan sampah yang lembab dengan material organik yang cukup tinggi. mulut digunakan untuk menghisap cairan pada hifa fungi.
Distribusi : Inggris dan Eropa Utara.
Ciri-cirinya ukuran tubuh kecil, bentuk tubuh oval memanjang, tanpa mata atau antenna.
Habitat biasanya hidup dibawah permukaan tanah daerah lembab ataupun humus (daun busuk), di reruntuhan, puing-puing.

Kunci Identifikasi Insecta

Kunci Determinasi
Untuk memudahkan menelusuri tahapan klasifikasi suatu organisme dapat digunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan kelompok/spesies makhluk hidup. Urutan daftar ciri-ciri itu disusun berupa nomor-nomor, biasanya bersifat dikotom. Lalu, bagaimana cara menggunakannya ? Untuk menggunakan kunci determinasi, mula-mula kamu harus mengetahui nama bagian yang diamati. Kemudian cocokkan dengan ciri-ciri yang ada pada kunci determinasi. kunci determinasi juga kadang disebut kunci Identifikasi
// <![CDATA[
window.onload=function(){
var tfrow = document.getElementById('tfhover').rows.length;
var tbRow=[];
for (var i=1;i

(insect with one pair of wings)
1a Insect with wings (though forewings may be partly or entirely stiffened as ‘wing-covers’ or ‘wing-cases’ and not used in flight) 2
1b Insect without wings (though some forms may retain vestigial wings resembling small scales or pads) 32
2a One pair of wings 3
2b Two pairs of wings 9
3a Dorsal surface of the prothorax extended backwards over the abdomen; hind-legs enlarged and modified for jumping; insect grasshopper-like in general appearance Orthoptera
3b Insect not like this 4
4a Wings horny or leathery (stiffened) and not used for flying 5
4b Wings membranous (flexible) and used for flying 6
5a Wings overlapping at least a little in the centre-line and with obvious veins present Phasmida
5b Wings (elytra) meeting in the centre-line (sometimes fused together) and without veins (elytra may have longitudinal grooves or striae which should not be confused with veins) Coleoptera
6a Abdomen with one or more long terminal appendages 7
6b Abdomen without terminal appendages 8
7a Wings with only one forked vein; antennae relatively long; small insect usually less than 5 mm long Hemiptera
7b Wings with many veins; antenae short; alrge insect Ephemeroptera
8a Thorax with a pair of club-shaped structures (halteres) lying just in front of the wings Strepsiptera
8b Thorax with a pair of club-shaped structures (halteres) lying just behind the wings (may be hidden by body hairs and other structures) Diptera
(insect with two pairs of wings)
9a Forewings partly or entirely horny or leathery and forming stiffened covers for the membranous hindwings 10
9b Both pairs of wings membranous (flexible) and used for flying (though wings sometimes feather-like rather than membranous or their membranous nature may be obscured by a dense covering of hairs, scales or waxy powder) 16
10a Mouth-parts forming a tube-like ‘beak’ (rostrum) for piercing and sucking (rostrum usually folded backwards under the body when not in use) Hemiptera
10b Mouth-parts with jaws (mandibles) for biting and chewing 11
11a Forewings overlapping at least a little in the centre-line and usually with many veins present 12
11b Forewings (elytra) meeting in the centre-line and without veins (though elytra may have longitudinal grooves or striae which should not be confused with veins) 14
12a Hind-legs enlarged and modified for jumping; insect grasshopper-like in general appearance Orthoptera
12b Hind-legs not modified for jumping and usually similar in thickness to the middle-legs; insect not grasshopper-like 13
13a Prothorax much larger than the head; cerci nearly always many-segmented and fairly prominent Dyctioptera
13b Prothorax and head of similar size; cerci always unsegmented and very short Phasmida
14a Forewings (elytra) long and covering all or most of the abdomen Coleoptera
14b Forewings (elytra) short and leaving much of the abdomen exposed 15
15a Abdomen with a pair of terminal pincers or forceps Dermaptera
15b Abdomen without terminal pincers Coleoptera
16a Wings very narrow without veins and fringed with long hairs (feather-like); tarsi 1- or 2-segmented (small slender insect often found in flowers) Thysanoptera
16b Wings broader with veins present; if wings fringed with long hairs then tarsi comprised of more than 2 segments (though wing veins of some insects may be much reduced and hardly visible or partly obscured by hairs, scales or waxy powder) 17
17a Hindwings noticeably smaller than forewings 18
17b Both pairs of wings similar in size or hindwings larger than forewings 26
18a Wings and much of the body covered with white waxy powder; tiny insect usually less than 2-3 mm long 19
18b No such powdery covering 20
19a Wings held flat over the body at rest; mouth-parts forming a tube-like ‘beak’ (rostrum) for piercing and sucking (rostrum usually folded backwards under the body when not in use) Hemiptera
19b Wings held roof-wise over the body at rest; mouth-parts with jaws (mandibles) for biting Neuroptera
20a Wings more or less covered with minute scales; mouth-parts when present forming a coiled proboscis or ‘tongue’ Lepidoptera
20b Wings usually transparent (without scales though often hairy); mouth-parts not forming a coiled proboscis 21
21a Forewings with many cross-veins making a network pattern; abdomen with 2 or 3 long thread-like terminal appendages Ephemeroptera
21b Forewings with relatively few cross-veins; abdomen usually without or with only very short terminal appendages (cerci) 22
22a Wings noticeably covered with hairs; insect moth-like in general appearance Trichoptera
22b Wings not noticeably hairy (though may be fringed with hairs or tiny surface hairs may be seen if wings examined under a microscope or strong hand-lens) 23
23a Mouth-parts forming a tube-like ‘beak’ (rostrum) for piercing and sucking (rostrum usually folded backwards under the body when not in use; abdomen sometimes with tubular outgrowths or cornicles near the hind end) Hemiptera
23b Mouth-parts with jaws (mandibles) for biting and chewing 24
24a Tarsi 4- or 5-segmented; hard-bodied insects with abdomen often constricted at its base into a petiole or ‘waist’ (except Symphyta) Hymonoptera
24b Tarsi 2- or 3-segmented; small soft-bodied insect 25
25a Antennae with at least 12 segments Psocoptera
25b Antennae with only 9 segments Zoraptera
26a Tarsi 5-segmented 27
26b Tarsi 3- or 4-segmented 29
27a Wings noticeably covered with hairs; insect moth-like in general appearance Trichoptera
27b Wings not noticeably hairy (though tiny hairs may be seen if wings examined under a microscope or strong hand-lens) 28
28a Front of head extended downwards to form a beak-like structure with jaws (mandibles) at its tip Mecoptera
28b No such beak-like extension of the head Neuroptera
29a Tarsi 4-segmented Isoptera
29b Tarsi 3-segmented 30
30a Wings noticeably hairy; front tarsi with first segment greatly swollen Embioptera
30b Wings not noticeably hairy; front tarsi simple 31
31a Wings with many cross-veins making a network pattern and held away from the body at rest (either outstretched or folded vertically); antennae short and inconspicuous Odonata
31b Wings with relatively few cross-veins and folded flat over the body at rest; antennae long and slender (longer than width of head) Plecoptera
(insect without wings)
32a Small soft-bodied insect living on terrestrial plants with the body encased under a protective shield (‘scale’) or partly covered with white waxy filaments or powder Hemiptera
32b Insect not like this 33
33a Thoracic legs absent or enclosed in a membrane preventing any movement (Larvae and pupae of most
Orders of Endopterygota)
33b Thoracic legs present and fully functional 34
34a Abdomen with false-legs or prolegs (fleshy structures different from and additional to the jointed legs of the thorax); insect caterpillar-like in general appearance 35
34b Abdomen without prolegs; insect not caterpillar-like 37
35a No more than 5 pairs of prolegs Larvae Of lepidoptera
35b At least 6 pairs of prolegs 36
36a Head with a single small eye (ocellus) on each side Larvae of Hymenoptera
36b Head with several small eyes (ocelli) on each side Larvae of Mecoptera
37a Insect living in a terrestrial habitat or on the surface of water (not underwater) 38
37b Insect truly aquatic (living underwater) 70
38a Abdomen with cerci or other terminal appendages (take care not to confuse terminal hairs or bristles with cerci) 39
38b Abdomen without such terminal appendages (though may have small appendages on proximal segments or a pair of tubular outgrowths or cornicles near the hind end) 56
39a Abdomen with 6 segments or fewer; usually with a forked terminal appendage (springing organ) folded under the rear end when not in use Collembola
39b Abdomen with more than 6 segments (usually 8 or more clearly visible); terminal appendages of a different form 40
40a Antennae short and often inconspicuous (at most about the same length as the head) 41
40b Antennae long and conspicuous (usually much longer than the head) 42
41a Tarsi with at least 3 segments (usually 5-segmented) Phasmida
41b Tarsi with fewer than 3 segments (often reduced to single or paired claws on the end of each leg) Larvae of Coleoptera
42a Hind-legs enlarged and modified for jumping; insect grasshopper-like in general appearance Orthoptera
42b Hind-legs not modified for jumping and usually similar in thickness to the middle-legs; insect not grasshopper-like 43
43a Terminal appendages of abdomen forming a pair of pincers or forceps 44
43b Terminal appendages of abdomen not like this 45
44a Tarsi 3-segmented Dermaptera
44b Tarsi 1-segmented Diplura
45a Terminal appendages of abdomen long (much more than half the length of the abdomen) 46
45b Terminal appendages of abdomen short (less than half the length of the abdomen) 48
46a Abdomen with 3 terminal appendages (paired cerci and a median filament) Thysanura
46b Abdomen with 2 terminal appendages (cerci) 47
47a Tarsi 3-segmented; terminal appendages of abdomen (cerci) unsegmented Dermaptera
47b Tarsi 1-segmented; terminal appendages of abdomen (cerci) many-segmented Diplura
48a Tarsi usually 5-segmented (though sometimes fewer on regenerated legs of Phasmida) 49
48b Tarsi with fewer than 5 segments on all legs 52
49a Front of head extended downwards to form a beak-like structure with jaws (mandibles) at its tip Mecoptera
49b No such beak-like extension of the head 50
50a Prothorax much larger than the head Dyctioptera
50b Prothorax and head of similar size (prothorax at most only slightly larger than the head) 51
51a Cerci 8-segmented and moderately long Grylloblattodea
51b Cerci unsegmented and very short Phasmida
52a Tarsi usually 4-segmented Isoptera
52b Tarsi with fewer than 4 segments 53
53a Tarsi 1-segmented Diplura
53b Tarsi 2- or 3-segmented 54
54a Tarsi 2-segmented Zoraptera
54b Tarsi 3-segmented 55
55a Front tarsi with first segment greatly swollen; cerci 2-segmented Embioptera
55b Front tarsi not swollen; cerci unsegmented Phasmida
(insect without wings – terrestrial – no terminal appendages)
56a Insect living as a parasite on a warm-blooded animal or closely associated with such an animal (i.e. on the body or in the nest or den of a bird or mammal) 57
56b Insect not parasitic on a warm-blooded animal 61
57a Body flattened from side to side (jumping insect) Shiponaptera
57b Body flattened from top to bottom 58
58a Head partly withdrawn into the thorax 59
58b Head not withdrawn into the thorax 60
59a Antennae short and inconspicuous (much shorter than the head); legs with strong and distinctly hooked tarsal claws Diptera
59b Antennae long and conspicuous (more than twice the length of the head); legs with small and only slightly curved tarsal claws Hemiptera
60a At least the prothorax distinct from the other thoracic segments; legs with small tarsal claws; mouth-parts with jaws (mandibles) for biting Mallophaga
60b All the thoracic segments fused into a single unit; legs with large tarsal claws which can close tightly against the legs; mouth-parts forming a tube-like proboscis for piercing and sucking (proboscis retracted within the head when not in use) Siphunculata
61a Antennae absent (minute soil-living insects usually less than 2 mm long) Protura
61b Antennae present 62
62a Abdomen strongly constricted at its base into a narrow petiole or ‘waist’; antennae often bent into an elbowed shape Hymenoptera
62b Abdomen not constricted into a ‘waist’; antennae more or less straight 63
63a Body covered with dense scales and flattened hairs Lepidoptera
63b Body bare or with sparse bristle-like hairs 64
64a Mouth-parts forming a tube-like proboscis or rostrum for piercing and/or sucking (often folded backwards under the head when not in use) 65
64b Mouth-parts with jaws (mandibles) for biting and/or chewing 67
65a Tarsi usually 5-segmented Diptera
65b Tarsi with fewer than 5 segments 66
66a Proboscis small and cone shaped (much shorter in length than the head) (small slender insect often found in flowers) Thysanoptera
66b Proboscis or rostrum long and jointed (nearly always longer than the head) (abdomen sometimes with tubular outgrowths or cornicles near the hind end) Hemiptera
67a Antennae short and often inconspicuous (at most about the same length as the head) 68
67b Antennae long and conspicuous (much longer than the head) 69
68a Abdomen with 6 segments or fewer Collembola
68b Abdomen with more than 6 segments (usually 8 or more clearly visible) Larvae of Variuor order
69a Head narrower than the body; mandibles very long and protruding forward well in front of the head (clearly visible from above) Larvae of Neuroptera
69b Head as wide or nearly as wide as the body; mandibles small and not protruding in front of the head (not visible from above) Psocoptera
(insect without wings – aquatic)
70a Mouth-parts with a tube-like ‘beak’ or with long stylets for piercing and sucking 71
70b Mouth-parts with jaws (mandibles) for biting and/or chewing 72
71a Mouth-parts forming a robust tube-like ‘beak’ (rostrum) folded backwards under the body when not in use Hemiptera
71b Mouth-parts forming a pair of long and slender stylets extending more or less straight forward in front of the head between the antennae and about as long or longer than the latter Larvae of Neuroptera
72a Head with a hinged protrusible grasping organ (or ‘mask’) bearing large terminal claws (normally folded beneath the head when not in use) Nymphs of Odonata
72b No hinged protrusible ‘mask’ beneath the head 74
73a Abdomen with pairs of feather-like or flat plate-like lateral appendages on some segments (gill filaments) and 3 long terminal appendages (paired cerci and a median filament) Nymphs of Ephemeroptera
73b Without these features combined 74
74a Abdomen without lateral appendages but with 2 long terminal appendages (cerci); antennae long and slender (much longer than the head) Nymphs of Plecoptera
74b Without these features combined 75
75a Abdomen with pairs of multi-jointed feather-like lateral appendages on some segments (gill filaments) and sometimes a single terminal appendage Larvae of Neuroptera
75b Abdomen without lateral appendages (gill filaments) or if such appendages present then always unjointed 76
76a Last abdominal segment with a pair of fleshy appendages each bearing a strong claw; middle- and hind-legs longer than the width of the thorax; body often enclosed in a tubular case made from small pebbles or other debris Larvae of Trichoptera
76b Without these features combined Larvae of Coleoptera

Anatomi serangga

  • 1. Fungsi – fungsi : awal pencernaan dan menyimpan makanan – dilapisi kutikula – bagiannya mulai dari daerah mulut, selanjutnya ke1 foregut esophagus, crop dan proventriculus. – mencerna makanan dan absorbsi nutrient ke dalam tubuh – Bagian akhir midgut terdapat tubulus malphigi (organ2 midgut eksresi). – hindgut tersusun atas ileum yang sempit yang diikuti oleh rectum, berakhir di anus, dilapisi kutikula. – makanan yang tidak dicerna dari midgut dan hasil3 hindgut ekskresi tubulus malphigi masuk ke hindgut untuk diabsorpsi kembali dalam hemolimph (bila ada yang masih berguna).
  • 2. Organ Pencernaan dan Ekskresi SeranggaLintasan makanan :- Setelah saliva disekresi dan makanan masuk ke dalam mulut, selanjutnya dibawa ke hypopharinks dan pharinks. Dari pharinks, dengan bantuan kontraksi otot, makanan menuju esophagus sampai mencapai crop (crop berperan sebagai ‘pre-stomach’ yang menyimpan makanan). Bila tidak disimpan dalam crop, makanan menuju ke midgut untuk diabsorpsi. Sisanya akan masuk ke dalam hindgut untuk diproses kembali (re-absorpsi) dan menuju rektum untuk dikeluarkan sebagai feces. http://www.ento.vt.edu/Courses/Undergraduate/IHS/distance/lecture_files/Anatomy
  • 3. Enzim pencernaan Enzim pencernaan tidak hanya disekresi oleh kelenjar saliva tetapi juga oleh sel-sel midgut dan diverticulanya yang bervariasi berdasarkan jenis makanan serangga. Enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saliva adalah amilase, sedangkan yang dihasilkan oleh midgut adalah protease, lipase, amilase, dan invertase. Saliva : berfungsi membasahi makanan sehingga mudah dikunyah dan ditelan, mengandung enzim amilase yang membantu memecahkan makanan. Contoh : pada serangga hematophage, salivanya mengandung senyawa kimia untuk mencegah pembekuan darah; pada ulat kupu, kel. salivanya memproduksi sutra; pada serangga predator (lalat perampok/Asilidae dan kepik assassin/Reduviidae), ludahnya mengandung toksin yang dapat melumpuhkan mangsanya.
  • 4. o Organ yang berperan dalam sistem ekskresi adalah tubulus malphigi dan rektum (lihat gambar pada sistem pencernaan).o Setelah nutrisi diambil dan proses metabolisme selesai, sejumlah produk sisa akan dihasilkan dan harus dikeluarkan dari tubuh karena produk ini tidak berguna bahkan bersifat racun bagi serangga. Zat ini dikeluarkan dari tubuh melalui proses yang dikenal sebagai proses ekskresi.
  • 5. o Sistem ekskresi berperan penting dalam menjaga dan mengendalikan keseimbangan garam-garam mineral dan air pada cairan tubuh. Proses ini penting bagi serangga untuk dapat hidup pada lingkungan yang kering.o Eskresi terjadi ketika aliran darah melewati tubulus malphigi dan senyawa yang dikandungnya berdifusi atau pindah secara aktif ke dalam tubulus. Kebanyakan nitrogen diambil oleh tubulus dalam bentuk garam asam urat, yang terbentuk pada badan lemak dan pindah ke darah sebelum dibuang. Substansi lain : asam amino, berbagai ion, dan air. Aliran urin di dalam tubulus malphigi disebabkan terjadinya perbedaan konsentrasi ion natrium. Urin kemudian dibuang dari tubulus malphigi menuju ke usus belakang, dimana akan melewati rektum.o Pada rektum, terjadi proses reabsorbsi air, menghasilkan feses yang relatif kering pada kebanyakan serangga. Rektum juga berperan dalam mengambil ion anorganik dan asam amino yang dibutuhkan dari urin dan mengembalikannya ke dalam darah dalam jumlah yang dikendalikan yang selanjutnya berperan dalam menjaga keseimbangan ion di dalam tubuh.o Urin, dihasilkan oleh tubulus malphigi, merupakan cairan bening, seperti cairan yang dikeluarkan oleh serangga pemakan darah setelah makan, atau suatu suspensi yang sangat kental, seperti “meconium” yang dihasilkan oleh Lepidoptera dewasa yang baru keluar dari kepompong.
  • 6. Senyawa yang dibuang oleh sistem ekskresi terdiri dari : Substansi, seperti garam mineral atau air, yang berada dalam jumlah berlebih pada makanan yang dimakan. Produk akhir dari metabolisme seperti nitrogen organik, sulfur, dan fosfor yang biasanya terdapat dalam jumlah yang berlebih dan merupakan komponen utama dari senyawa yang dibuang oleh sistem pembuangan. Senyawa-senyawa yang kurang maupun lebih kompleks, biasanya berwarna, yang dihasilkan dari suatu produk sampingan proses biokimia yang terjadi pada tubuh serangga dan harus dikeluarkan karena komponen kimiawi dalam tubuh serangga tidak dapat mengubah senyawa ini yang selanjutnya dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh serangga. Senyawa asam atau basa yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ionik dan tekanan osmosis di dalam darah. Mekanisme yang dilakukan dapat berupa pembuangan maupun penyerapan air atau ion-ion tertentu.
  • 7.  Serangga tidak mempunyai paru-paru, sebagai gantinya pernafasan pernafasan ‘pasif’ melalui spirakel. Udara masuk ke dalam tubuh melalui pipa yang disebut trakea, selanjutnya ke trakeola. Difusi gas-gas berlangsung dalam jarak yang pendek, ini salah satu sebab mengapa serangga berukuran kecil. Serangga yang tidak punya spirakel dan trakea (Collembola) bernafas melalui kulit melalui difusi gas- gas. Jumlah spirakel bervariasi antar spesies. Pada Diplura 11 pasang (4 pasang pada toraks, 7 pasang di abdomen). Pada capungdan belalang 2 pasang pada toraks dan 8 pasang pada abdomen . Syrphidae hanya mempunyai 2 pasang, terletak di toraks. Larva nyamuk dan kumbang air hanya mempunyai 1 pasang di abdomen.Kebanyakan serangga mempunyai ‘katup’ pada spirakel untuk mencegah kehilangan air.
  • 8. http://www.earthlife.net/c-vitae.htmlo Pada kebanyakan serangga, trakea berhubungan dengan serangkaian pipa longitudinal yang disebut ‘trunks’ dengan jaringan yang lebih kecil.o Dorsal Longitudinal Trunk terletak pada tubuh bagian atas, atau bagian belakang tubuh serangga; Lateral Longitudinal Trunk berjalan sepanjang sisi mulai dari spirakel; Ventral Longitudinal Trunk berjalan di sepanjang belly.o Pada kebanyakan serangga, utamanya Hymenoptera, trakea dihubungkan dengan suatu kantong udara yang dapat menyimpan udara. Kebanyakan serangga dapat menggunakan otot tubuh untuk squeeze trakea dan kantong udara untuk mengeluarkan udara dan melepas ketegangan otot, menyebarkan udara segar ke dalam trakea. Contohnya pada capung.
  • 9.  Darah serangga memenuhi 30% volume rongga tubuhnya (manusia hanya 8% volume rongga tubuh terisi oleh darah). Warna darah biasanya kehijauan atau kekuningan, tetapi dapat pula tidak berwarna. Massa jenisnya mendekati massa jenis air yaitu sebesar 1,03 (larva Celerio, Lepidoptera) – 1,045 (larva Apis). Biasanya agak asam, tetapi pH darah bervariasi tergantung kepada spesies, instar, umur dan jenis kelamin. Pada tubuh serangga hanya terdapat satu jaringan tubuh yang bersifat cair, darah atau haemolymph, memiliki beberapa kesamaan dengan darah pada mamalia. Sistem peredaran darah terbuka dimana darah mengalir melalui rongga tubuh (haemocoel). Darah dipisahkan dengan jaringan lain dari tubuh dengan sebuah lapisan basal lamina yang tipis dan panjang. Dengan sedikit pengecualian, hanya ada satu saluran darah, yang membentang sepanjang bagian tengah tubuh dari belakang tubuh.
  • 10. Kandungan hemolymph (darah serangga) :1. Air (80%-90%). Pada beberapa serangga dapat hanya mengandung 50% air.2. Ion-ion organik (klorida, fosfat, kalsium, magnesium, natrium dan kalium3. Sejumlah kecil logam4. Sisa metabolisme nitrogen yang terdiri dari asam urat (uric acid), urea, allantonin, dan amonia (pada serangga- serangga perairan).6.Asam-asam organik, terutama yang terlibat pada siklus Krebs seperti suksinat , malat , danlaktat.7.Karbohidrat seperti Trehalose (dengan konsentrasi dapat mencapai 5% dalam cairantubuh), Glycoprotein ID tags, Polyhidric alcohols glycerol, dan sorbitol. Pada lebah madu danbeberapa serangga lain gula utama di dalam tubuh dalam glukosa.8.Lemak9. Asam amino yang hampir 15% dari total senyawa nitrogen yang terdapat pada tubuhserangga.10.Protein (dengan jumlah yang sama dengan jumlah protein pada plasma dari mamaliayaitu 6% dari volume tubuh) yang bersirkulasi pada hemocoel yang terdiri dari : cadanganprotein, inhibitor protease, protein transport, enzim, protein sel telur, pigmen, protein anti-bakteri dan anti-jamur, “ice nucleator”, lectin, dan protein untuk kejutan temperatur(temperature shock).10. Pigmen tambahan seperti zat warna dari tumbuhan dan haemoglobin (sangat jarang).11.Gas dalam konsentrasi rendah12. Monosakarida dalam konsentrasi rendah
  • 11. Fungsi darah :• Transportasi bahan makanan dan produk akhir metabolisme.• Respirasi.• Perlindungan, dilakukan oleh sel hematocyt yang terdapat pada darah.• Fungsi Hidrolik. Seluruh volume darah terdapat di dalam rongga tubuh dan membentuk suatu sistem hidrolik tertutup yang memiliki kemampuan untuk memindahkan tekanan dari satu bagian tubuh menuju kepada bagian tubuh yang lain. Ini merupakan suatu sensor mekanik yang memiliki banyak kegunaan di dalam tubuh serangga.• Berperan dalam pembentukan jaringan penghubung.• Berperan dalam proses metabolisme.• Berperan dalam pembekuan darah.
  • 12. Proses peredaran darah Peredaran darah pada serangga dimulai pengambilan darah oleh jantung yang akan memompakan darah menuju ke arah depan dengan menggunakan gerakan peristaltik. Darah dibawa ke arah kepala, mengalir menuju ke otak, dan berputar kembali ke belakang menuju ke jantung untuk diambil dan digunakan kembali. Sebuah membran longitudinal, atau septa, pada tonjolan di beberapa serangga membantu dalam proses aliran darah pada bagian tersebut. Pada beberapa serangga, thoracic pulsating organ membantu dalam mengedarkan darah pada daerah sayap. Http://insects.free.fr/Physiology/Circulation/circulatory_system.htm
  • 13. o Sistem syaraf serangga terdiri dari sebuah otak (hasil penyatuan 3 pasang ganglia) dengan sekelompok neuron atau sel-sel syaraf. Sepasang simpul (cords) berjalan di setiap sisi otak menuju ujung abdomen yang dikenal sebagai ventral nerve cord.o Pada serangga primitif, ada sepasang ganglia per segmen tubuh, kepala merupakan gabungan 6 segmen tubuh yang mengandung 6 pasang ganglia yang terkumpul menjadi 2 kelompok. 3 ganglia depan membentuk otak dan 3 ganglia belakang membentuk ‘subesophageal ganglion. Pada kebanyakan serangga, umumnya ada 3 ganglia toraks and 8 ganglia abdominal, tetapi pada serangga yang lebih tinggi tingkatannya, beberapa ganglia abdominal sudah hilang atau menyatu dengan ganglia dekat kepala.o Ganglia berperan mengkoordinasi aktivitas segmen tubuh.
  • 14. http://www.earthlife.net/c-vitae.html
  • 15.  Kebanyakan serangga adalah dioecious, yaitu terdapat jantan dan betina yang kawin untuk menghasilkan sebuah zygote. Organ reproduksi pada serangga betina dan jantan memilki kemiripan, dan biasanya terdapat pada bagian belakang dari rongga perut. Organ reproduksi pada serangga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.
  • 16.  sekelompok ovarium, sebuah spermatheca, dan sebuah saluran yang mengarah ke arah ovipositor sebagai saluran tempat pengeluaran telur dari dalam tubuh. Sebuah ovarium memiliki beberapa sampai banyak ovariole atau tubulus. Oviduct pada kedua sisi akan bersatu membentuk sebuah oviduct sejati. Oviduct membuka pada sebuah ruang penyimpan telur, atau vagina, yang membuka langsung menuju ke arah ovipositor yang merupakan alat kelamin luar, atau sebuah alat lain lain yang berfungsi untuk mengeluarkan telur. http://www.ento.vt.edu/Courses/Undergraduate/IHS/distance/lecture_files/Anatomy
  • 17.  Sepasang testis, setiap testis terdiri dari sekelompok tabung sperma, sebagai testis tempat produksi sperma. Tabung sperma membukaKelenjar asesori ke arah saluran, vas deferens, Vesikel seminalis menuju vesikel seminalis yang selanjutnya menuju Aedeagus (organ kopulasi) saluran ejakulasi (ejaculatory duct). Saluran Vas Kelenjar asesori ini akan membentang ke deferens arah penis dan berakhir pada lubang tempat keluarnya sperma. Penis biasanya berasosiasi dengan struktur testis ductus ejaculatorius reproduksi luar jantan (aedeagus). Struktur lain yang berasosiasi dengan bagian dalam dari saluran ejakulasi adalah kelenjar aksesoris yang jumlahnya dapat tunggal atau sepasang.
  • 18. Menurut fungsinya, alat kelamin luar digolongkan ke dalam dua bagian :1. Alat kopulasi, pada serangga jantan dipergunakan untuk menyalurkan spermatozoa dari testis ke spermateka serangga betina. Bagian ini disebut aedeagus. Pada serangga betina bagian yang menerima spermatozoa disebut spermateka. Di tempat ini sperma dapat hidup sampai lama dan dikeluarkan sewaktu-waktu untuk pembuahan. Alat yang berfungsi sama disebut bursa copulatrix.2. Alat pelengkap, pada serangga jantan berupa klasper atau alat pemegang. Klasper berasal dari bagian yang disebut paramer dan bukan dari stilus. Tetapi pada serangga betina alat yang disebut ovipositor dan dipakai untuk meletakkan telur, dianggap berasal dari stilus.
  • 19. o Jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh seekor serangga betina, sepanjang hidupnya, sangat bervariasi tergantung kepada spesiesnya dari hanya sepuluh sampai beberapa juta telur. Walaupun kemampuan maksimal dari serangga tersebut sangat tinggi, namun biasanya mereka hanya meletakkan antara satu atau 200 dan beberapa ribu telur saja (Hilton, 1981).o Leschenaultia adusta (Diptera, Tachinidae), parasit pada Estigmene acrea, dilaporkan memiliki kemampuan untuk meletakkan 4572 telur (Jackson et. al., 1970). Ceroplasses pseudoceriferons (Hemiptera, Coccidae), mampu meletakkan sampai 10.000 telur (Sankaran, 1954), sedangkan Hemiptera Kapala terminalis dan Stilbula cynipiformis (Eucharitidae) sampai 15.000 telur (Clausen, 1940).o Fekuditas paling tinggi pada serangga non-sosial ditemukan pada ngengat Hantu Australia, Trictena atripalpis (Hepialidae) yang mampu meletakkan 29.100 telur (Tindale, 1932), dan ketika dibedah ditemukan 15.000 telur yang berkembang sempurna pada ovariumnya.
  • 20. o Fekuditas paling tinggi pada serangga sosial sejati ditemukan pada ratu rayap, Termites bellicossus (=Macrotermes natalensis) yang meletakkan sampai 30.000 telur setiap hari dan rata-rata hidup selama 10 tahun (Fenton, 1952) . Semut tentara, Eciton burchelli, dapat meletakkan 120.000 telur setiap 36 hari (Schneirla,1957). Ratu dari semut pengemudi dari Afrika, Dorylus wilverthi dapan menghasilkan 3 sampai 4 juta telur setiap 25 hari (Raigner dan van Boven,1955). Semut pengemudi yang lain memiliki fekunditas yang mirip, 1-2 juta telur setiap bulan (Holldobler dan Wilson, 1990). Ratu yang merupakan anggota terbesar dari koloni semut dapat memiliki sampai 15.000 ovariol. Mereka meletakkan telur secara kontinu, tetapi dengan kemampuan produksi tertinggi untuk lima sampai enam hari setiap tiga minggu.
  • 21. o Seperti halnya hewan lain, serangga juga menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur proses fisiologi dan biokimia.o Sumber hormon : sistem neuroendockin, corpora allata, kelenjar prothoraks, kelenjar epitrakea. Sel-sel endokrin yang lain ditemukan di berbagai jaringan, misalnya di usus dan ovarium.o Sistem neuroendokrin terdiri atas sel-sel syaraf yang mensekresi hormon yang terletak di ganglia. Neurohormon merupakan master regulators and mengatur proses fisiologi dan metabolisme termasuk sekresi hormon yang mengatur proses molting, metamorphosis dan reproduksi.o Corpora cardiaca adalah struktur neuroendokrin utama yang menempel pada otak. Corpora cardiaca berfungsi menyimpan dan mensekresi neurohormon yang disintesis oleh sel-sel neurosekretori otak. corpora cardiaca juga mempunyai sel-sel neuroseckretori intrinsik yang mensintesa dan mensekresi neurohormon.
  • 22. o Corpora allata mensekresi hormon juvenile yang berfungsi mencegah larva agar tidak melakukan metamorfosis di setiap tahapan molting, juga menstimulasi pembentukan telur pada kebanyakan serangga betina dewasa.o Kelenjar prothoraks merupakan sekelompok sel-sel berbentuk anggur yang mengelilingi trakea pada segmen toraks pertama. Kelenjar ini mensekresi hormon ecdysone yang berperan menstimulasi tahapan molting. Pada beberapa spesies serangga, misalnya nyamuk, hormon ecdysone dihasilkan oleh ovarium serangga betina dan menstimulasi pembentukan telur.o Sama halnya dengan kelenjar prothoraks, kelenjar epitracheal merupakan sekelompok sel-sel sekretori yang berasosiasi dengan trakea yang mensekresi hormon untuk mengatur tingkah laku molting .o Sel-sel endocrine juga ditemukan ada pada dinding usus dan dapat mempengaruhi aktivitas makan.Lebih lengkapnya, silahkan mendownload situs inihttp://entochem.tamu.edu/insect_structure-function/index.htm

Ordo Cellombolla

Tubuh insekta ini berukuran kecil (panjang 2 – 5 mm), tak bersayap. Antena panjangnya sedang, beruas 4. Kaki dengan tarsus, beruas tunggal. Pada median abdomen terdapat alat tambahan untuk meloncat yang disebut furcula. Alat mulut untuk mengunyah, mata majemuk. Abdomen terdiri dari 6 somit. Tak ada metamorfosis. hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. Contoh: kutu kebun (Papirius fuscus), dan pinjal kebun (Sminthurus hortensis) yang merusak tanaman sayuran, Achorulus armatum yang merusak jamur merang, dan ekor loncat (Entomobrya laguna).

Ciri-ciri ruas tubuh tampak mempat dan berlekatan satu dengan yang lain. Tubuh kecil, umunya berwarna hitam, tidak bersayan dan antenna terdiri atas 4 ruas. Mempunyai ekor (furcula) seperti pegas yang dapat digunakan untuk melompat.
Habitat : Sering dijumpai di tanah, serasah daun, di bawah kulit kayu, tempat-tempat lembab sepanjang pantai , beberapa spesies terdapat pada tumbuh-tumbuhan, sarang rayap atau gua-gua. Memakan tumbuh-tumbuhan busuk, jamur, bakteri, tepung sari.
Peranan: Hewan ini memiliki peranan penting pada bahan-bahan yang membusuk (bangkai), jarang yang bertindak sebagai hama.
Biologi Collembola

Deskripsi. Berukuran hingga 4 mm. Tubuh memiliki rambut pendek. Warna lebih bervariasi, umumnya berwarna hijau, kuning, biru atau ungu.

Biologi. Ditemukan di berbagai habitat, biasanya memakan sisa-sisa daun membusuk, kayu dan lainnya sayuran. Organ melompat berkembang dengan baik pada spesies ini dan ketika merasa terganggu serangga ini akan melompat pergi dengan menjentikkan ‘ekor’, atau furcula. selain itu, serangga ini juga merupakan pemanjat yang mahir, bahkan pada permukaan cukup halus, dengan menggunakan tabung ventral, yang bertindak sebagai organ perekat. Dalam kondisi normal serangga ini dapat menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.

Distribusi. Sepanjang Eropa, termasuk Kepulauan Inggris.

 

COLLEMBOLA
Ekor pegas (Ordo Cellembolla)
Ciri-ciri : ruas tubuh tampak mempat dan berlekatan satu dengan yang lain. Tubuh kecil, umunya berwarna hitam, tidak bersayan dan antenna terdiri atas 4 ruas. Mempunyai ekor (furcula) seperti pegas yang dapat digunakan untuk melompat. bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen. Mekanisme kerja furca ini unik, yaitu bila tidak dipakai, maka bagian ujungnya akan menjepit sebuah “tonjolan” yang disebut colophore. Ketika penjepit ini dilepaskan, maka alat pelenting ini akan melentingkan tubuh collembola. Oleh karena itu, collembola disebut juga Ekor Pegas.

 

Habitat : Sering dijumpai di tanah, serasah daun, di bawah kulit kayu, tempat-tempat lembab sepanjang pantai , beberapa spesies terdapat pada tumbuh-tumbuhan, sarang rayap atau gua-gua. Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya
Peranan: Hewan ini memiliki peranan penting pada bahan-bahan yang membusuk (bangkai), jarang yang bertindak sebagai hama. Kelompok collembola ini kebanyakan hidup di atas permukaan tanah sehingga digunakan oleh para ahli untuk mendeteksi polusi tanah. Collembola diketahui peka terhadap herbisida. Potensi ini cukup layak untuk diteliti, terutama untuk pengelolaan lingkungan yang aman dari benda berbahaya.
Presentation1
1. Familia : Entomobrydae
• Entomobryidae merupakan Familia yang terbesar dari ordo Collembola.
• Berwarna kecoklat-coklatan atau keputih-putihan dan beberapa jenis ada yang berwarna belang.
• Memiliki antena panjang, memiliki abdomen 6 ruas dan ruas abdomen keempat sangat besar. Protoraks menyusut, biasanya tidak terlihat dari atas dan tidak memiliki rambut-rambut duri atau seta di bagian dorsal.
• Tubuh bersisik dan jika ada seta bentuknya seperti gada. Furkula berkembang dengan baik. Contoh, A: Tomocerus Elongates dan B: Entomobrya Sicia.
 Presentation2
2 Familia: Isotomidae
• Isotomidae berwarna putih, putih kuning, dan hijau sampai biru, coklat dan ungu tua dengan garis-garis longitudinal atau pita-pita transversal.
• Tubuh memanjang, abdomen memiliki 6 ruas yang jelas terlihat. Ruas abdomen ketiga dan keempat kira-kira sama panjang dengan panjang garis tengah ruas abdomen ketiga.
• Tubuh tidak bersisik dan jika memiliki seta bentuknya sederhana. Furkula seringkali menyusut. Contoh : Isotomurus Tricolor
tmp2044_thumb_thumb

Ordo Thysanura

Insekta ini berukuran kecil (panjang hanya mencapai 30 mm), terestrial, tidak bersayap, antena panjang, kaki dengan tarsus yang beruas 2 atau 3. Alat tambahan yang panjang ada 3 buah pada abdomen. dalam hal bentuknya, alat tambahan yang ditengah serupa dengan cerci lateral. Contoh : kutubuku (silver fish = Lepisma saccharina), yang memakan zat pati dari buku atau pakaian. Thermobia domestica, kutu api, terdapat dalam celah-celah dinding cerobong atau tungku dapur, tobong, dan sebagainya.

Ciri-ciri mempunyai ekor yang berbul. Tubuh pipih, panjang, tertutup sisik dan tidak bersayap, antenna terdiri atas 11 ruas, ujung abdomen (perut) belakang mempunyai 3 ekor yang ramping.
Habitat dibarang-barang bekas, didedaunan yang mulai membusuk, buku pakaian, kertas, di bawah kayu dan batu serta di lingkungan yang gelap dan lembab.

Lepisma saccharina

Lepisma saccharina

Deskripsi. ukurannya dapat mencapai 10 mm, permukaan kulit mengkilap, memiliki sisik berwarna perak.

Biologi. Merupakan serangga yang biasa ditemukan di daerah beriklim hampir selalu berhubungan dengan tempat tinggal manusia. Ia hidup dalam gelap, lembab di sudut dapur, gudang, lemari dan rak buku perpustakaan, biasanya serangga ini memakan potongan-potongan kecil sampah, debu, kertas, kain, kulit, pasta, tepung, gula dan setiap jenis lain dari bahan tepung. aktif di malam hari, sehingga keberadaannya sering tak disadari. Siklus hidup cukup panjang, memakan waktu sekitar sekitar 3 tahun untuk mencapai dewasa kemudian dapat melanjutkan hidup lebih dari 5 tahun.

Distribusi. Bangunan di dalam kosmopolitan. terdapat di luar rumah di daerah yang lebih hangat.

Thermobia domestica

Thermobia domestica

Deskripsi. ukuran bisa mencapai 14 mm, tertutup oleh sisik kecoklatan pucat dan gelap memberikan penampilan berbintik-bintik. Selain pewarnaan, dapat dibedakan dari Lepisma saccharina dengan antena yang lebih panjang serta dapat ditemukannya Cerci (filamen ekor lateral).

Biologi. Hidup dalam bangunan, biasanya di tempat-tempat yang sangat hangat. insekta ini memakan sisa tepung, gula dan bahan-bahan karbohidrat lainnya. Terutama aktif pada malam hari dengan siklus hidup yang sama dengan Lepisma saccharina.

Distribusi. daerah perkotaan, di dalam bangunan hangat.

FILUM ARTHROPODA

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.

Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.

Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.

Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:

1).     Pencernaan  : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.

2).    Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.

3).    Transport  : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.

4).    Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.

5).    Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.

Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.

1).    memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. maka dapat bergerak lebih bebas dan lentur.

2).    Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.

3).    memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.

4).    Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.

5).    Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.

6).    Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.

 

Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:

A. Crustacea

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:

1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.

2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:

         a).     2 pasang antenna

         b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya

c).     1 pasang maksila

d).    1 pasang maksilliped

3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.

4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.

5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.

 

Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:

1).     Sistem Pencernaan

Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.

2).    Sistem Saraf

Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.

3).    Sistem Peredaran Darah

System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.

4).    Sistem Pernafasan

Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.

5).    Alat Reproduksi

Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).

Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.

 

Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:

1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)

Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.

Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:

a).     Branchiopoda

Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.

Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.

b).    Ostracoda

Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.

Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.

c).     Copecoda

Contoh: Argulus indicus, Cyclops.

Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.

d).    Cirripedia

Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.

Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.

 

2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).

Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:

a).     Isopoda

Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.

Contoh:

–    Onicus asellus (kutu perahu)

–    Limnoria lignorum

Keduanya adalah pengerek kayu.

b).    Stomatopoda

Contoh: Squilla empusa (udang belalang).

Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.

c).     Decapoda (si kaki sepuluh)

Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.

Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:

–          Udang

  1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
  2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
  3. Cambarus virillis (udang air tawar)
  4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
  5. Palaemon carcinus (udang sotong)

–          Ketam

  1. Portunus sexdentatus (kepiting)
  2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
  3. Scylla serrata (kepiting)
  4. Birgus latro (ketam kenari)

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia

Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:

1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.

2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.

Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:

1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.

2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda

3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

 

B. Hexapoda / Insecta

Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.

Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:

1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).

2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.

3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.

4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.

5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.

6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.

7).    System sirkulasinay terbuka.

8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.

9).    Fertilasi terjadi secara internal.

10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.

System organ insekta/Hexapoda antara lain:

1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.

Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:

a).     Panggul (coax)

b).    Gelang paha (trokanter)

c).     Paha (femur)

d).    Ruas betis (tibia)

e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)

2).    Perut (abdomen)

Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.

a).     Sistem Pencernaan

Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.

b).    Sistem Pernapasan

Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.

c).     Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).

d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.

e).     Sistem Saraf

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.

Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).

2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.

a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)

Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:

Telur        larva       dewasa.

Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.

(1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.

(2).  Isoptera, contoh: capung.

(3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.

(4).  Homoptera, contoh: wereng.

b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)

Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:

Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).

Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.

(1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.

(2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.

(3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.

(4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.

(5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.

(6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.

Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:

  • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
  • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
  • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).

Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:

  • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
  • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
  • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
  • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
  • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).

 

C. Myriapoda

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.

Ciri-ciri Myriapoda

1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.

2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.

3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.

4).    Susunan saraf tangga tali.

5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.

6).    System peredaran darah terbuka.

7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.

8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

Klasifikasi Myriapoda:

Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:

1). Kelas Chilopoda

Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.

Ciri-ciri Chilopoda:

a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.

b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.

c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.

d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.

2). Kelas Diplopoda

Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)

Ciri-cirinya Diplopoda:

a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.

b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.

c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.

d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.

e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.

 

D. Chelicerata

Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).

Arachinida

Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.

Ciri-ciri Arachnida :

1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.

2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.

3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.

4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.

5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.

6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).

7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia

8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.

9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.

  1. a. Scorpionida

Contohnya:

–          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)

–          Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.

  1. b. Arachnoida

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

–          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)

–          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

–          Laba-laba penjerat (di Malaysia)

–          Laba-laba pemburu (di Meksiko)

–          Laba-laba srigala

–          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse

–          Tarantula (Rhechostica hentz)

Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.

  1. c. Aracina

Contohnya:

–          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)

–          Caplak unggas (Dermanyssus)

–          Caplak sapi (Boophilus annulatus)

–          Ungau (Dermacentor sp.)

Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:

  1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
  2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.

Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.

asas-asas pembelajaran

Asas – asas pembelajaran

1.      Asas apersepsi
Guru menghubungkan antara materi yang akan di pelajari dengan materi yang sudah di pelajari
( pengalaman materi sebelumnya )
Fungsinya adalah mempersiapkan kondisi fisik siswa baik fisik maupun mental.
( pengulangan materi minggu lalu )
2.      Asas motivasi
Daya pendorong siswa untuk melakukan kegiatan atau aktifitas. Fungsinya adalah untuk mendorong siswa untuk tetap semangat.
3.      Asas aktifitas
Prinsip dasar pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan seluas luasnya kepada siswa untuk belajar. Fungsinya untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
4.      Asas individualitas
Dimana guru harus bisa membedakan individau baik fisik, mental, maupun status sosial. Fungsinya agar terjadi proses KBM yang efektif, lancr serta selamat.
5.      Asas peragaan
Dimana guru harus memperagakan tugas – tugas gerak yang akan di ajarkan. Fungsinya agar terjadi kelancaran komunikasi antara guru dan siswa.
6.      Asas modifikasi
Dimana guru melakukan perubahan baik terhadap alat, peraturan. Fungsinya supaya pembelajatrann yang di anggap susah menjadi menjadi.
7.      Asas pengulangan
Memerlukan pengulangan karena semakin sulit materi maka harus sering melakukan pengulangan agar cepat faham dan mudah. Fungsinya agar proses belajar gerak jadi lebih mudah dan cepat bisa.
8.      Asas evaluasi
Proses untuk melihat seberapa besar tingkat kemajuan belajar siswa setelah proses bejar mengajar di lakukan.
ada pun juga ini:

Pada bagian ini diuraikan 14 asas pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangkan program pembelajaran inovatif. Keempat belas asas tersebut adalah:

  1. Lima prinsip dasar dalam pemenuhan hak anak: (a) non-diskriminasi, (b) kepentingan terbaik bagi anak (best interests of the child), (c) hak untuk hidup dan berkembang (right to life, continuity of life and to develop), hak atas perlindungan (right to protection), penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the opinions of children).
  2. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa.
  3. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
  4. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
  5. Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan, dan membahasnya dengan orang lain.
  6. Aktivitas pembelajaran pada diri siswa bercirikan: (a) yang saya dengar, saya lupa; (b) yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat; (c) yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami; (d) yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan; dan (e) yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
  7. John Holt (1967) proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal: (a) mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata sendiri, (b) memberikan contoh, (c) mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi, (d) melihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain, (e) menggunakannya dengan beragam cara, (f) memprediksikan sejumlah konsekuensinya, (g) menyebuitkan lawan atau kebalikannya.
  8. Ada 9 konteks yang melingkupi siswa dalam belajar: (a) tujuan, (b) isi materi, (c)sumber belajar (sumber belajar bagaimanakah yang dapat dimanfaatkan), (d) target siswa (siapa yang akan belajar), (e) guru, (f) strategi pembelajaran, (g) hasil(bagaimana hasil pembelajaran akan diukur), (h) kematangan (apakah siswa telah siap dengan hadirnya sebuah konsep atau pengetahuan), (i) lingkungan (dalam lingkungan yang bagaimana siswa belajar).
  9. Kata kunci pembelajaran agar bermakna: (a) real-world learning, (b) mengutamakan pengalaman nyata, (c) berpikir tingkat tinggi, (d) berpusat pada siswa, (e) siswa aktif, kritis, dan kreatif, (f) pengetahuan bermakna dalam kehidupan, (g) dekat dengan kehidupan nyata, (h) perubahan perilaku, (i) siswa praktik, bukan menghafal, (j) learning, bukan teaching, (k) pendidikan bukan pengajaran, (l) pembentukan manusia, (m) memecahkan masalah, (n) siswaacting, guru mengarahkan, (o) hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan hanya dengan tes.
  10. Pembelajaran yang memperhatikan dimensi auditori dan visual, pesan yang diberikan akan menjadi lebih kuat.
  11. Otak tidak sekadar menerima informasi, tetapi juga mengolahnya melalui membahas informasi dengan orang lain dan juga mengajukan pertanyaan tentang hal yang dibahas.
  12. Otak kita perlu mengaitkan antara apa yang diajarkan kepada kita dengan apa yang telah kita ketahui dan dengan cara kita berpikir.
  13. Proses belajar harus mengakomodasi tipe-tipe belajar siswa (auditori, visual, kinestetik)
  14. Resiprositas (kebutuhan mendalam manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerja sama) merupakan sumber motivasi yang bisa dimanfaatkan untuk menstimulasi kegiatan belajar.

 

 

strategi pembelajaran mandiri

“tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, dan tak cinta maka tak laku”

  1. Definisi pembelajaran mandiri
Pembelajaran mandiri adalah suatu proses belajar yang mengajak siswa melakukan tindakan mandiri yang melibatkan terkadang satu orang, biasanya satu kelompok. Tindakan mandiri ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan akademik dengan kehidupan sehari-hari secara sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang bermakna.
  1. Strategi pembelajaran mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, peningkatan diri. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.
  1. Model-model pembelajaran mandiri
Beberapa model pembelajaran mandiri yaitu :
  1. Model SAVI
Dave Meier menyajikan suatu sistem lengkap untuk melibatkan kelima indera dan emosi dalam proses belajar yang dikenal dengan model SAVI, yaitu :
Somatis è belajar dengan bergerak dan berbuat
Auditori è belajar dengan berbicara dan mendengar
Visual è belajar dengan mengamati dan menggambarkan
Intelektual è belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan.
  1. Model MASTER
Rose dan Nicholl memperkenalkan satu model belajar yang dikenalkan dengan M-A-S-T-E-R, yaitu :
Mind è mendapatkan keadaan pikiran yang benar
Acquire è memperoleh informasi yang terdiri dari gagasan inti
Search Out è mencari makna melalui pembimbing mereka
Trigger è memicu memori
Exhibit è memamerkan apa yang diketahui
Reflect è merefleksikan cara belajar
  1.  Konsep pembelajaran mandiri
Sesuai dengan konsep belajar mandiri, bahwa seorang siswa diharapkan dapat :
  1. Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada, namun hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media belajar.
  2. Mengetahui konsep belajar mandiri
  3. Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan bantuan atau dukungan.
  4. Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat atau harus memperoleh bantuan/dukungan.
Bagian terpenting dari konsep belajar mandiri adalah bahwa setiap siswa harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi, karena identifikasi sumber informasi ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan belajar seorang siswa pada saat siswa tersebut membutuhkan bantuan atau dukungan.
  1. Penerapan/implementasi
  1. Mengambil Tindakan
Siswa yang menghimpun, menyentuh, dan mengumpulkan pengetahuan memiliki otak yang berbeda dibandingkan dengan siswa yang hanya menonton, mendengar dan menyerap informasi.
  1. Mengajukan pertanyaan
Untuk menjadi mandiri, harus bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik dan tajam yang dapat menyempurnakan keyakinan dan menjelaskan kejadian.
  1. Membuat Pilihan
Siswa memilih untuk berpartisipasi dalam rencana kerja yang paling sesuai dengan minat pribadi dan bakat mereka. Serta gaya belajar yang paling tepat bagi mereka sambil mencari keterkaitan antara tugas sekolah dengan kehidupan keseharian mereka.
  1. Membangun Kesadaran Diri
Kesadaran-diri ini meliputi pengetahuan tentang keterbatasan dan kekuatan kita, mengetahui bagaimana pandangan orang lain kepada kita serta pengendalian emosi.
  1. Kerja Sama
Dengan bekerja sama, membantu siswa untuk menemukan bahwa ternyata cara pandang mereka hanyalah satu diantara cara pandang yang lain dan bahwa cara mereka melakukan sesuatu hanyalah satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan lain. Melalui kerja sama, dan bukannya persaingan atau kompetisi, siswa menyerap kebijaksanaan orang lain.
  1. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan dari pembelajaran ini adalah :
•        membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab
•        mahasiswa mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang diselesaikan
•        mahasiswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam hal penelusuran literatur, penelitian, analisis dan pemecahan masalah, jika dalam menyelesaikan tugas-tugasnya mahasiswa berkelompok menjadi semakin bertambah, karena melalui kelompok tesebut mahasiswa akan belajar tentang kerja sama, kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
•       mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu mahasiswa dapat menjadi guru bagi dirinya sendiri.
Kelemahannya adalah :
•        bila diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, ia belum bisa belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
•        Apa yang didapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar,  maka perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.
Kesimpulan
Pembelajaran mandiri memberikan siswa kesempatan yang luar biasa untuk mempertajam kesadaran mereka akan lingkungan mereka.
Pembelajaran mandiri memungkinkan siswa untuk membuat pilihan-pilihan positif tentang bagaimana mereka akan mengatasi kegelisahan dan kekacauan dalam kehidupan sehari-hari.
Pola ini memungkinkan siswa bertindak berdasakan inisiatif mereka sendiri untuk membentuk lingkungan

Strategi pembelajaran mandiri

Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggunggjawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta MI belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri.

 

http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/konsep-dasar-strategi-pembelajaran-3/